Minggu, 29 April 2012

Manfaat Bawang Putih

Manfaat Bawang Putih
      Siapa yang tidak mengenal bawang putih? Selain dikenal sebagai bumbu dapur yang memberikan aroma tertentu di setiap masakan, bawang putih juga ternyata ampuh untuk mengatasi beberapa jenis penyakit. Berikut beberapa kegunaan bawang putih yang terkait dengan kesehatan :
  1. Jerawat
  2. Bagi Anda yang mengalami krisis percaya diri karena jerawat, mungkin sudah mencoba bermacam-macam obat untuk mengatasi jerawatnya. Memang bagi sebagian orang obat-obatan tertentu manjur untuk mengatasi masalah jerawat, tetapi bagaimana bagi mereka yang ternyata alergi terhadap obat-obatan dan bahan kimia? Cobalah menggunakan bawang putih untuk mengobati jerawat Anda. Kandungan yang terdapat dalam bawang putih dipercaya mampu membersihkan darah dan megandung antibiotik alami, sehingga cocok bagi para remaja yang berjerawat tetapi memiliki aleri terhadap obat-obatan dan bahan kimia.
  3. Penyakit jantung dan kolesterol
  4. Bagi Anda yang sangat menyukai makanan khas Timur Tengah atau Oriental, Anda pasti tahu bahwa jenis makanan tersebut menggunakan bawang putih sebagai bahan utamanya. Maka tidak heran jika orang-orang yang gemar dengan jenis makanan tersebut memiliki jantung yang relatif sehat dan beresiko kecil terkena serangan jantung.
  5. Anti oksidan
  6. Kandungan anti oksidan dalam bawang putih terbukti mengurangi efek buruk nikotin terhadap tubuh Anda dan memperlambat proses penuaan.
  7. Anti bakteri
  8. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa beberapa bakteri yang merusak tubuh saat ini telah mengembangkan kekebalan terhadap bahan-bahan kimia dan anti biotik. Akan tetapi bakteri-bakteri tersebut ternyata ”menyerah” menghadapi bawang putih. Manfaat bawang putih yang satu ini pertama kali ditemukan pada abad ke-19. Saat itu Inggris dilanda wabah demam yang sangat parah, tetapi anehnya pendeta dari Perancis yang gemar memakan bawang putih terlihat sehat di tengah-tengah wabah tersebut. Akhirnya, sampai saat ini bawang putih selalu digunakan sebagai obat. 

    >>melindacare

Keuntungan Utama Meminum Teh

Keuntungan Utama Meminum Teh
      Tahukah Anda, bahwa dengan meminum teh hijau akan memberikan keuntungan seperti, sebagai antioxidant dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, tidak hanya teh hijau saja beberapa jenis teh lainnya juga akan memberikan manfaat yang sama.
      Teh hijau merupakan teh pertama yang dilakukan dalam penelitian karena keuntungannya yang bermanfaat untuk melawan kanker, tetapi menurut penelitian, teh jenis apapun yang terdapat dari daun evergreen atau yang dikenal sebagai Bunga Kamelia memiliki keuntungan yang sama dengan teh hijau dalam melawan kanker.
      Polyphenols sama seperti halnya dengan antioxidant yang dapat membantu melindungi sel dari oxidative. Dari hasil laboratorium telah dinyatakan bahwa keuntungan meminum teh dengan adanya polyphenols dalam teh dapat mencegah penggumpalan darah serta merendahkan tingkat kolesterol.
      Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal Circulation menyatakan bahwa, resiko penurunan sakit jantung hanya 44%. Penelitian ini dilakukan pada orang yang selalu mengkonsumsi teh sebanyak 19 cangkir per minggu. Dan angka kematian pun turun hingga 28%. Namun disayangkan, pada studi ini hanya mengamati segala penyebab kematian, dan tidak hanya akibat sakit jantung saja.
      Pada teh terdapat beberapa bagian yang dapat menolong untuk mencegah serangan jantung. Dengan melakukan kebiasaan minum teh dalam jumlah banyak ternyata dapat menurunkan resiko kematian setelah mengalami serangan jantung. Ada banyak keuntungan lain dari the, baik itu jenis teh hijau ataupun merah, dan yang paling terbaik terutama sebagai antioxidant untuk tenaga. Teh juga mengandung fluoride untuk menjadikan gigi tetap kuat.

Khasiat Jahe untuk Tubuh

Khasiat Jahe untuk Tubuh
      Anda tentu tak asing lagi dengan tanaman bernama jahe? Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan), termasuk golongan herbal, tegak, dapat berumur tahunan dan mampu mencapai tinggi 40-100 cm. Akarnya yang sering disebut rimpang berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas bagian tengahnya. Nama ilmiah jahe adalah Zingiber officinale, diberikan oleh William Roxburgh dari kata dalam bahasa Yunani zingiberi, yang berasal dari bahasa Sansekerta, singaberi.
      Tanaman yang mudah ditemui di negara kita ini terkenal sebagai salah satu rempah-rempah yang penting dan banyak sekali manfaatnya bagi tubuh. Saat ini, jahe juga banyak digunakan dalam industri seperti pembuatan minyak wangi, obat-obatan serta jamu-jamu tradisional. Selain itu jahe biasa digunakan dalam berbagai bahan konsumsi seperti pemberi rasa dan aroma pada kue, biskuit, minuman dan permen, juga sebagai bumbu pada masakan-masakan khas Indonesia.
      Jahe memiliki sifat khas yaitu beraroma harum menyengat dan rasanya yang pedas. Aroma jahe disebabkan karena kandungan minyak atsiri yang mengandung komponen berupa zingiberen dan zingiberol. Sementara rasa pedas yang dimiliki jahe berasal dari oleoresin, yang terdiri dari zingiberen, zingerol, shagaol, resin dan minyak atsiri. Karena memiliki efek yang dapat menimbulkan panas, jahe juga sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman seperti sirup, bandrek dan sekoteng yang cocok diminum pada cuaca dingin.
      Bila digunakan sebagai bumbu masak, jahe juga memiliki manfaat bagi tubuh kita sebagai pembangkit nafsu makan, memperbaiki pencernaan serta memperkuat lambung. Hal tersebut disebabkan oleh keluarnya minyak atsiri dari dalam jahe yang dapat merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Selain itu mengkonsumsi jahe berkhasiat untuk mengeluarkan gas usus juga membantu fungsi jantung. Gliserol yang dihasilkan oleh jahe juga berguna untuk mengobati perut mual dan mencegah muntah saat mabuk dalam perjalanan, selain juga dapat mencegah rasa mual pada wanita yang sedang hamil muda dengan cara memblok serotonin. Serotonin sendiri adalah suatu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi dan menimbulkan rasa mual.
      Selain itu, berbagai penelitian modern juga telah membuktikan berbagai khasiat jahe bagi tubuh seperti menurunkan tekanan darah, karena jahe dapat mempercepat dan memperlancar aliran darah dengan cara merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah. Hal tersebut secara tidak langsung juga akan menyehatkan jantung karena kinerja jantung untuk memompa darah menjadi lebih ringan. Jahe juga mengandung enzim protease dan lipase yang dapat mencerna protein dan lemak, sehingga mengkonsumsi jahe juga akan membantu pencernaan Anda.
      Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, jahe mengandung gingerol yang juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu karena sifatnya yang mencegah penggumpalan darah (antikoagulan), maka gingerol juga mampu mencegah penyumbatan pembuluh darah yang menjadi penyebab utama stroke dan serangan jantung.
      Khasiat jahe lainnya yaitu sebagai antioksidan yang dapat membantu menetralkan efek buruk dari radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh Anda. Di Asia, jahe biasa digunakan juga sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan flu, diare, radang sendi serta batuk. Di samping itu, jahe juga dapat digunakan sebagai pembersih tubuh dengan cara mengeluarkan racun-racun dalam tubuh melalui keringat. Untuk mendapatkan manfaat dari jahe tersebut Anda tidak perlu memakannya mentah-mentah, namun bisa dengan mengkonsumsi makanan dan minuman hasil olahannya seperti permen jahe, wedang ronde, STMJ, maupun dengan menambahkan jahe pada masakan-masakan Anda seperti rendang maupun soto. Selamat mencoba.

>Melindacare

Jumat, 27 April 2012

Pencegahan Penyakit Asma

Semua serangan penyakit asma harus dicegah. Serangan penyakit asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :
  1. Menjaga kesehatan
  2. Menjaga kebersihan lingkungan
  3. Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma
  4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
Setiap penderita harus mencoba untuk melakukan tindakan pencegahan. Tetapi bila gejala-gejala sedang timbul maka diperlukan obat antipenyakit asma untuk menghilangkan gejala dan selanjutnya dipertahankan agar penderita bebas dari gejala penyakit asma.
  1. Menjaga Kesehatan
    Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.
    Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.
    Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.
    Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.
  2. Menjaga kebersihan lingkungan
    Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari.
    Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah.
    Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.
  3. Menghindari Faktor Pencetus
    Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.
    Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.
    Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma.

    Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.
    Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.
  4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
    Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang, jelas aerosol lebih baik.
    Pada serangan yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid.
    Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.

Kamis, 26 April 2012

Pengobatan Asma

Tujuan pengobatan anti penyakit asma adalah membebaskan penderita dari serangan penyakit asma. Hal ini dapat dicapai dengan jalan mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi atau mencegah serangan penyakit asma jangan sampai terjadi.

Mengobati disini bukan berarti menyembuhkan penyakitnya, melainkan menghilangkan gejala-gejala yang berupa sesak, batuk, atau mengi. Keadaan yang sudah bebas gejala penyakit asma ini selanjutnya harus dipertahankan agar serangan penyakit asma jangan datang kembali.

Obat-obatan bisa membuat penderita penyakit asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan penyakit asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan penyakit asma.

Untuk mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi diperlukan obat yang menghilangkan gejala penyakit asma dengan segera. Obat tersebut terdiri atas golongan bronkodilator dan golongan kortikosteroid sistemik.

Bronkodilator artinya obat yang dapat melebarkan saluran napas dengan jalan melemaskan otot-otot saluran napas yang sedang mengkerut, sedangkan kortikosteroid adalah obat antialergi dan anti peradangan yang diberikan dengan tujuan sistemik yaitu disalurkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

Ada sekelompok penderita yang begitu sering mendapat serangan sehingga hampir tidak pernah mengalami masa bebas gejala penyakit asma. Keadaaan ini disebut kronis yang dapat berlangsung berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun. Pengobatannya memerlukan jangka waktu yang lama dan penderita tiap hari harus memakai obat.
  1. Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik
    Merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan penyakit asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
    Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot.
    Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta-2 adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik.
    Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
    Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat.
    Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. Jenis bronkodilator lainnya adalah teofilin. Teofilin biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting.
    Pada serangan penyakit asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). Jumlah teofilin di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang.
    Pada saat pertama kali mengkonsumsi teofilin, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat.
    Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.

  2. Kortikosteroid
    Kortikosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala penyakit asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap kortikosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan penyakit asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
    Tetapi penggunaan tablet atau suntikan kortikosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
    • gangguan proses penyembuhan luka
    • terhambatnya pertumbuhan anak-anak
    • hilangnya kalsium dari tulang
    • perdarahan lambung
    • katarak prematur
    • peningkatan kadar gula darah
    • penambahan berat badan
    • kelaparan
    • kelainan mental
    Tablet atau suntikan kortikosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan penyakit asma yang berat. Kortikosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala penyakit asma.
    Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler kortikosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya.

  3. Cromolin dan Nedocromil
    Kedua obat tersebut diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.
    Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk penyakit asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.

  4. Obat Antikolinergik
    Obat ini bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik. Contoh obat ini yaitu atropin dan ipratropium bromida.

  5. Pengubah Leukotrien
    Merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan penyakit asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala penyakit asma). Contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton.

Pengobatan Untuk Serangan Penyakit Asma Akut

asma inhalerSuatu serangan penyakit asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati penyakit asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.

Agonis reseptor beta-2 adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.

Pengobatan penyakit asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinefrin atau terbutalin di bawah kulit dan aminofilin (sejenis teofilin) melalui infus intravena.

Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan kortikosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).

Pada serangan penyakit asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.

Selama suatu serangan penyakit asma yang berat, dilakukan :
  • pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
  • pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
  • pemeriksaan rontgen dada
Pengobatan Penyakit Asma Jangka Panjang
Salah satu pengobatan penyakit asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-2 adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.

Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler kortikosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan teofilin per-oral.